Selasa, 11 Januari 2011

MEWUJUDKAN BHINEKA TUNGGAL IKA YANG QUR’ANI DI BUMI PERSADA INDONESIA




Aku berlindung kepada Allah dari godaan bisikan dan
kedatangan iblis syaithan yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang


MEWUJUDKAN BHINEKA TUNGGAL IKA YANG QUR’ANI 

DI BUMI PERSADA INDONESIA

Indonesia disebut sebagai negara kepulauan, karena terdiri dari berbagai pulau-pulau, tiap-tiap pulau memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, baik berupa suku bangsa, bahasa, warna kulit, agama, hukum dan lainnya.  Perbedaan ini merupakan kekayaan yang dimiliki sebuah bangsa yang tidak mungkin dihilangkan karena merupakan kebesaran Allah yang dititipkan kepada Manusia.
Para pendiri Bangsa Indonesia telah menyadari dan terilhami oleh petunjuk-petunjuk Allah bahwa hal itu merupakan fitrah (sunatullah) yang harus diterima oleh manusia. Akan tetapi dari banyak perbedaan tersebut semua manusia bertujuan ingin menjadi mahluk yang bahagia aman dan sentosa di muka bumi.
Untuk mewujudkan tujuan bersama para pendiri Bangsa membentuklah sebuah tekad bersama yang terkenal dengan sebutan ”BHINEKA TUNGGAL IKA” (Berbeda-beda tetap satu tujuan) dan semboyan ini dijadikan falsafah bangsa Indonesia.
Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, rupanya  bagus  dan paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS.95:4).
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali (mu). (QS.64:3)
Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. (QS.40:64)
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS.17:70)
Walaupun manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan paling sempurna akan tetapi sifat - sifatnya dijadikan  Allah tidak baik dan serba kekurangan. 
Sifat-sifat yang tidak baik itu adalah :
1.     Manusia diciptakan dalam keadaan lemah
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS.4:28)
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. 30:54)
2.     Bersifat keluh kesah lagi kikir
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,        (QS. 70:19 - 21)
3.     Bersifat tergesa-gesa
Manusia telah dijadikan (bertabiat)tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda(azab)Ku. Maka janganlah kamu minta kepadaKu mendatangkannya dengan segera. (QS. 21:37)
dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (QS. 17:11)
4.    Bersifat bodoh dan suka membantah
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. 33:72)
Mereka menjawab:"apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) ilah-ilah kami Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar". (QS. 46:22)
Ia berkata : " Sesungguhnya pengetahuan (tentang itu) hanya pada sisi Allah dan aku hanya) menyampaikan kepadamu apa yang aku diutus dengan membawanya tetapi aku lihat kamu adalah kau yang bodoh". (QS. 46:23)
Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan lagi lalai, (QS. 51: 10 - 11)
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.  (QS. 18:54)
Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. (QS.16:4)
5.     Manusia mudah berputus asa
Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya niscaya dia akan berkata:"Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku"; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga, (QS. 11: 9 - 10)
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia: dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. (QS. 17:83)
Dan apabila Kami rasakan suatu rahmat pada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu.Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa.    (QS. 30:36)
Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan. (QS. 41:49)
Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata:"Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari  itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Rabbku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisi-Nya". Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras. (QS. 41:50)
Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa. (QS. 41:51)
6.     Apabila diberi kesusahan mau taubat, apabila diberi kebahagiaan berpaling tidak bersyukur
Dan apaabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Ilah-Nya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Ilah merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebahagian dari pada mereka mempersekutukan Rabbnya, (QS. 30:33)
7.     Manusia bersifat lengah terhadap tanda-tanda kebesaran Tuhan
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (QS.10:92)
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS. 7:172)
Karena sifat manusia dijadikan semuanya tidak baik dan lemah maka manusia tidak bisa hidup sendiri tetapi membutuhkan manusia yang lain, ketika manusia saling membutuhkan diantara sesamanya Allah menciptakan manusia banyak perbedaan – perbedaan yaitu :

  1. BERBEDA JENIS KELAMIN DAN SUKU BANGSA
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.49:13)
dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, (QS.53:45)
dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, (QS.78:8)
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah. (QS.51:49)
2.     BERBEDA PENDAPAT
Sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat, (QS.51:8)
3.     BERBEDA WARNA KULIT DAN BAHASA
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.  (QS. 30:22)

4.     BERBEDA SYARIAT DAN KEYAKINAN
Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari`at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari`at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu.Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. (QS. 22:67)
5.     BERBEDA CARA SEMBAHYANG
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. 24:41)
      6.  BERBEDA DERAJAT
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ".(QS.6:165)
  1. BERBEDA USAHA
sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. (QS.92:4)
8.         BERBEDA KEADAAN
Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (QS.17:84)

9.                 BERBEDA KIBLAT
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ".(QS. 2:148)

APA MAKSUD DAN TUJUAN ALLAH MENCIPTAKAN BANYAK PERBEDAAN DIANTARA MANUSIA ?
1.          Allah menciptakan segala apa yang ada di langit dan di bumi serta penciptaan terhadap manusia dan perbedaannya tidak ada yang sia-sia.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS.3:190)
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS.3:191)

2.         Untuk menguji manusia untuk siap menerima perbedaan dan membuktikan tanda-tanda kebesaran  terhadap manusia
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (QS.16:93)
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS.5:48)
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. (QS.11:118)
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.
Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? (QS.10:99)

Karena Allah menyuruh manusia berfikir positif dan berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, maka yang harus dikerjakan manusia adalah :

1.           Memperbanyak saudara, saling kenal mengenal dan saling membutuhkan.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.49:13)
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS.4:1)
2.           Berbuat baik kepada siapa saja diantara manusia dengan tidak membeda-bedakan atribut (suku bangsa, agama, derajat, usaha dan lainnya)
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (QS. 2:83)
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (QS.4:36)

3.           Ber kata-kata yang lemah lembut dengan tidak menyakiti sesama manusia
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS.3:159)
4.           Tidak memaksakan kehendak
Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka beri peringatanlah dengan Al Qur'an orang yang takut kepada ancaman-Ku. (QS.50:45)
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, (QS.88: 21 - 22)

5.           Bersipat terbuka dan Selalu mencari yang terbaik dalam segala apapun.
yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal. (QS. 39:18)

6.           Tidak merasa dirinya paling suci dan tidak saling menghina keyakinan masing-masing
(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (QS.53:32)
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS.6:108)
Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu. (QS. 22:17)

7.           Tidak berburuk sangka dan mencari-cari  kesalahan orang lain atau kelompok.
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS.49:11)
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS.49:12)

8.           Tidak membangga-banggakan kelompok, golongan atau agama
Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (QS. 23:52)
Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). (QS. 23:53)
Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu. (QS. 23:54)

9.           Tidak membuat kerusakan di muka bumi akan tetapi saling menjaga dan melestarikan
Dan Syu`aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. (QS.11:85)
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan; (QS. 26:181)
dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. (QS. 26:182)
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan; (QS. 26:183)
dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu".        (QS. 26:184)
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. 7:56)

Harapan Kita Semua
Menuju Indonesia Sejahtera
Amin…… PQta Gresik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar